Sejarah telah mencatat, Aceh punya peranan penting dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itulah, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Lestari Moerdijat, mengajak seluruh mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mempelajari sejarah Aceh.
- Khawatir Terjadi Abuse of Power, Pimpinan Komisi II Minta Mendagri Tito Cabut SE 821/5292/SJ
- Komisi X DPR Puji Kemenpora, Anggaran Kecil tapi Torehkan Prestasi Terus
- Berembus Wacana Penundaan Pemilu, Sinyal Menuju Kematian Demokrasi?
Baca Juga
"Tidak akan pernah ada Indonesia kalau tidak ada Aceh dan Papua," kata Lestari Mordijat dalam kuliah umum di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, diwartakan Kantor Berita RMOLAceh, Kamis (7/9).
Menurut Lestari, sejarah Aceh dapat disimpulkan dalam tiga pilar. Yaitu perjuangan, persatuan, dan kesejahteraan. Catatan sejarah menunjukkan, Aceh pada abad 5 Masehi merupakan sebuah kekuatan besar, kaya, mandiri, dan menjadi bandar perdagangan yang besar.
"Salah satu buktinya adalah, bagaimana ketika itu Aceh sudah memiliki money changer, para pedagang dan pengelana yang mengelilingi dan berhenti di Aceh, bisa dengan mudah menukarkan mata uangnya dengan berbagai mata uang di dunia," ujar Lestari dalam kuliah umum bertema “Sejarah dan Peran Aceh dalam Pembentukan NKRI" tersebut.
Rerie, sapaan akrabnya menegaskan, semangat patriotisme masyarakat Aceh tidak perlu dipertanyakan lagi. Ini terlihat ketika dulu Kota Bireuen pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia.
Kala itu, papar Rerie, Indonesia sudah dikatakan tidak ada lagi oleh Belanda. Lalu ada siaran Radio Rimba Raya yang mengabarkan sampai ke India bahwa Indonesia masih ada dengan Ibukotanya adalah Bireuen.
“Jadi Aceh, tidak bisa dipisahkan dalam sejarah perjuangan kita. Dan Aceh memainkan peranan yang penting sekali dalam terbentuknya NKRI,” ujarnya.
- Kuliah Umum di Unair, Firli Bahuri Ajak Civitas Akademika Bersama-sama Berantas Korupsi
- Persiapan Sudah Maksimal, DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kemungkinan Gangguan KTT G20
- DPR Minta Pemerintah Ambil Langkah Tegas Tumpas KKB Papua