Pulau Ugar merupakan sebuah pulau kecil di Teluk Berau, Fakfak, Provinsi Papua Barat.
- Kembangkan Destinasi Wisata Fakfak, PMI Promosikan Potensi Kampung Ugar
- APBD DKI 2023 Rp 83,78 Triliun Difokuskan Tangani Macet, Banjir dan Resesi
- Bikin Dapur Tetap Ngebul, Kenaikan Tarif Diapresiasi Driver Ojol
Baca Juga
Pulau ini sangat indah, pantainya berpasir putih ditumbuhi pohon kelapa, bagian tengah pulau berupa perbukitan berhutan hujan tropis yang menjadi habitat fauna endemik yaitu burung cenderawasih, kupu-kupu sayap bidadari, kuskus, burung maleo, dan burung rangkong.
Perairan Pulau Ugar memiliki pesona bawah air dengan berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang indah. Pulau-pulau kecil sekitar Pulau Ugar memiliki tinggalan arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst, selain itu juga terdapat gua-gua beruangan luas dengan pesona stalagtit dan stalagmit yang indah.
“Gua-gua ini berada di tengah hutan. Di kawasan Pulau Ugar, terdapat sebuah gua vertikal beruangan luas, di dalamnya gelap, gua ini memiliki kolam air tawar jernih, yang merupakan kumpulan tetesan air dari stalagtit. Uniknya dalam kolam air tawar ini terdapat ikan endemik berukuran sekitar 5 cm, sejenis ikan pelangi berwarna putih,” kata Peneliti Arkeologi BRIN, Hari Suroto, Jumat (13/10).
Pulau Ugar telah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Fakfak sebagai kampung wisata. Mayoritas penduduk Pulau Ugar adalah Islam, pemukiman memanjang di jalan kampung, dengan ikon masjid berkubah. Penduduk Pulau Ugar berprofesi sebagai nelayan.
Untuk menuju Pulau Ugar dapat dilakukan dengan naik perahu motor sekitar 30 menit dari Pelabuhan Kokas.
Traveler yang berkunjung ke Pulau Ugar, aktivitas wisata yang dapat dilakukan yaitu bersnorkeling, mengunjungi situs lukisan prasejarah, dan trekking di hutan menyaksikan burung cenderawasih. “Selain itu juga dapat menikmati kuliner ikan bakar dan kelapa muda,” Hari menuturkan.
- Kasus Baru HIV AIDS di Papua Barat Didominasi Milenial
- Bupati Fakfak Protes Pernyataan Bupati Mimika Terkait Pembangunan Smelter
- Anak Adat Suku Mbaham Protes Patok yang Dipasang Suku Madewana