Rencana pembangunan Proyek Strategis Negara (PSN) yakni pabrik baru Pupuk Kaltim di Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Papua Barat akan segera dikerjakan. Pabrik ini diharapkan memiliki peranan kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Pemerintah secara konsisten memberikan dukungan dimulainya PSN Pabrik Pupuk Fakfak, Papua Barat dan menyebutkan adanya prioritas pengembangan pertanian modern di wilayah Timur yaitu di Papua. Hal ini juga didukung oleh didirikannya pabrik pupuk oleh Pupuk Kaltim di Fakfak yang nantinya ditargetkan tidak hanya memenuhi stok dalam negeri dan ekspor.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menjelaskan pabrik Papua Barat Pupuk Kaltim memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825 ribu ton per tahun untuk amonia.
“Nilai investasi mencapai lebih dari USD 1 miliar, Pupuk Kaltim menargetkan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat akan terealisasi dalam waktu lima tahun ke depan,” katanya.
Pabrik pupuk di Fakfak diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan bagi Indonesia dengan penyediaan 4,5 hingga 5 juta ton atau pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen kebutuhan pupuk urea nasional. Hal ini sejalan dengan prediksi akan kebutuhan urea yang mencapai 6 sampai 7 juta ton pada tahun 2030.
Selain menyokong ketahanan pangan nasional, kehadiran pabrik baru Pupuk Kaltim di Fakfak juga diproyeksikan akan memberi kontribusi positif pada pendapatan negara lewat pajak penghasilan perorangan yang diperkirakan akan mencapai Rp20 miliar per tahun.
“Tidak hanya pendapatan nasional, namun kehadiran Pupuk Kaltim nanti juga ditargetkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan daerah senilai Rp 15 miliar per tahun,” katanya.
Selama durasi pembangunan proyek, Pupuk Kaltim juga memperkirakan penyerapan tenaga kerja ribuan orang saat masa puncak konstruksi. Dengan jumlah ini, Pupuk Kaltim digadang dapat menjadi salah satu penggerak roda peningkatan kesejahteraan masyarakat serta agen pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur.
"InsyaAllah kami akan memberikan usaha dan komitmen terbaik untuk menjalankan amanat dari pemerintah untuk membangun PSN di Fakfak, Papua Barat,” katanya.
Harapannya, Pupuk Kaltim berharap dapat berkontribusi dalam pemerataan ekonomi dan pembangunan sambil mengantarkan industri pupuk nasional kita menjadi yang terbesar di Asia Pasifik dan menjadi salah satu yang terbaik di kancah global.
“Tentunya hal ini sejalan dengan cita-cita kami untuk menjadi penyokong ketahanan pangan nasional sambil memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun masyarakat," tutup Soesilo.
- Kasus Baru HIV AIDS di Papua Barat Didominasi Milenial
- Bupati Fakfak Protes Pernyataan Bupati Mimika Terkait Pembangunan Smelter
- Anak Adat Suku Mbaham Protes Patok yang Dipasang Suku Madewana